TIMES FAK FAK, BANTUL – Pemkab Bantul akan melayangkan surat peringatan kepada peternakan babi di Padukuhan Plumutan, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul yang masih beroperasi meskipun telah menyepakati penutupan bersama masyarakat.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan bahwa surat peringatan tersebut akan diterbitkan pada Rabu (5/2/2025). Surat itu bertujuan mengingatkan pemilik peternakan untuk menghentikan aktivitasnya sesuai kesepakatan yang telah dimediasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul.
"Surat akan dilayangkan untuk mengingatkan kembali. Jika dalam batas waktu tertentu tidak ada tindakan penutupan, maka akan dilakukan penutupan paksa," ujar Bupati Abdul Halim.
Dukuh Plumutan, Cahyo Rahmat Romadhon, menyambut baik respons Bupati Bantul dan dukungan dari berbagai dinas terkait, termasuk Satpol PP.
Ia menyebut bahwa sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk penutupan sementara, tetapi peternakan masih beroperasi. Bahkan, pemilik peternakan telah menandatangani surat pernyataan untuk menutup usahanya.
Anggota DPRD Bantul Herry Fahamsyah (Foto: Edis / TIMES Indonesia)
Anggota DPRD Bantul, Herry Fahamsyah, menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh terkesan abai terhadap persoalan ini. Ia mengingatkan bahwa warga Plumutan telah dua kali mengadu ke Pemkab Bantul dalam dua tahun terakhir, namun tidak ada progres berarti.
"Tahun lalu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul sudah merekomendasikan penutupan sementara. Peternak pun menyepakati penutupan sambil menunggu evaluasi. Namun, pada kenyataannya, kesepakatan itu dilanggar, dan peternakan masih beroperasi hingga sekarang," ujar Herry.
Menurutnya, kondisi ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas agar masalah ini tidak berlarut-larut.
"Jangan sampai ada stigma bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul terkesan abai terhadap masalah ini," tegasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bupati Bantul: Jika Langgar Kesepakatan, Peternakan Babi di Plumutan Ditutup Paksa
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |