TIMES FAK FAK, BANTUL – Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menanggapi insiden minuman keras atau miras oplosan yang merenggut dua nyawa di Tamanan, Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Ia menilai konsumsi miras oplosan sebagai tindakan yang sangat naif dan mengingatkan pentingnya penyadaran terus-menerus bagi generasi muda.
"Kita harus menggunakan akal sehat. Jika seseorang memilih untuk meminum bahan kimia yang dicampur dengan alkohol, apa yang bisa kita komentari?" ujar Abdul Halim Muslih, Rabu (5/3/2025)
"Hanya orang yang tidak mau menggunakan akalnya yang menyakiti diri sendiri dengan cara seperti itu. Saya benar-benar speechless (tak bisa berkata-kata)," sambungnya.
Sementara itu, Camat Banguntapan, I Nyoman Gunarsa, menyebut bahwa kejadian serupa sudah pernah terjadi sebelumnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewon (Forkompimkap) telah berupaya melakukan pencegahan, termasuk dengan keterlibatan Polres dan Polsek.
"Kami selalu mengingatkan masyarakat dan pemerintah kalurahan untuk menghentikan peredaran miras oplosan agar tidak ada korban lagi," tegasnya.
Menurut Nyoman, salah satu lokasi yang cukup rawan adalah di pinggir Ring Road, karena di sana ada budaya minum yang didukung oleh lingkungan sekitar.
"Setelah kejadian ini, kami akan segera berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil untuk mencegah kasus serupa terulang," jelasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tak Bisa Berkata-kata, Bupati Bantul: Hanya yang Tak Berakal Minum Miras Oplosan
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |