TIMES FAK FAK, JAKARTA – Momen menunaikan ibadah haji tak hanya menjadi impian umat Islam, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna.

Bagi Nurjanah (66) dan nenek tercintanya Ummi (84), kesempatan untuk berangkat bersama dalam kloter 3 Embarkasi Makassar (UPG-03) pada tahun 2024 menjadi sebuah anugerah yang tiada tara.

Nurjanah, dengan penuh rasa syukur, menuturkan kebahagiannya saat berbagi momen suci bersama sang ibu di Tanah Suci. 

"Bahagia sekali rasanya beribadah menjadi tamu Allah dan sekaligus mendampingi Ibu. Tidak ada yang membahagiakan seorang anak selain bisa berbakti kepada orang tuanya," ujarnya penuh haru.

Kisah perjalanan spiritual mereka terwujud berkat ketulusan dan kerja keras Nurjanah yang sudah mendaftar haji sejak 12 tahun lalu dengan hasil panen kebun sebagai modal.

Ditambah lagi, bantuan dari petugas Kementerian Agama membuat impian itu semakin dekat, memungkinkan mereka berdua berangkat bersama.

Keajaiban tak berhenti di situ, layanan istimewa yang diberikan oleh petugas haji kepada jemaah lansia seperti mereka membuat perjalanan haji semakin mengesankan.

Nenek Umi, yang membawa serta pengalaman hidup dengan tujuh anak, 29 cucu, dan cicit, merasa sangat damai dan bahagia karena didampingi oleh anaknya sepanjang perjalanan.

"Saya jadi tenang karena ada anak saya yang selalu mengurus dan menemani," ucap Nenek Umi dengan penuh kebahagiaan dalam matanya.

Kisah perjalanan haji dua generasi ini bukan hanya tentang menjejakkan kaki di Tanah Suci, namun juga tentang kekuatan cinta, kebersamaan, dan ketulusan dalam beribadah. 

Semoga kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk meraih impian menunaikan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur. (*)